Start

Minggu, 02 Juni 2019

Sampah Tak Bertuan



Gambar diambil dari harian.analisadaily.com


#30HariMenulis_Hari_3

Selama kita tinggal di bumi, apakah kita sempat memikirkan nasib sampah yang kita produksi setiap hari? Kemanakah sampah akan bermuara? Udah kaya lautan aja pake bahasa bermuara. Yah! lautan sampah maksudnya.

“Ah tenang aja, kita kan udah buang di tempat sampah, nanti juga bakal ada yang angkut ini kok, ngapain kita repot-repot mikirin soal sampah!”

Kalimat di atas merupakan salah satu bentuk celetukan penghuni bumi yang rajin buang sampah pada tempatnya. Ada benarnya juga memang, sampah yang kita buang di tong sampah nanti juga akan diangkut oleh tukang sampah. Tapi, apakah soal sampah sudah selesai? Ternyata tidak. Proses pembuangan sampah dari sampah rumah-rumah, sampai diangkut oleh gerobak beralih ke truk lalu dibuang ke tempat pembuangan akhir pun masalah sampah belum juga terselesaikan.

Bayangkan saja, tiap individu memiliki potensi untuk nyampah dalam setiap hari bahkan seperkian detik pun sampah sudah mampu dihasilkan. Coba kita perhatikan! Dalam keseharian, kita temukan sampah bekas jajanan kita sendiri, seperti sampah plastik es, kemasan makanan ringan, botol minuman dan segala bentuk sampah plastik lainnya yang mudah kita temukan setiap waktu. Terkadang kita mengabaikan begitu saja keberadaan sampah plastik yang ada disekitar. Iya kan? Karena aku pun termasuk pelakunya. Padahal jika dibiarkan begitu saja masalah sampah plastik akan berdampak serius dalam jangka waktu yang panjang.

Coba kita renungkan sejenak. Jika setiap individu berpotensi untuk nyampah, dari sekian ribu individu yang menempati satu kota saja, sudah berapa ton sampah yang akan dihasilkan? Belum lagi ditambah dengan kota-kota lainnya diseluruh penjuru kota yang ada di bumi. Bumi kita penuh sampah permisah! Lalu jika tidak ada lagi yang peduli pada bumi yang kita tinggali, bagaimana nasib bumi kita pada beberapa tahun yang akan datang? Masihkah bumi kita tetap lestari? apakah anak cucu kita dibiarkan menikmati bumi yang tercemari penuh racun hasil sampah yang sudah lama terurai tanpa penyelesaian?

“Udah gede kok  buang sampah sembarangan, nanti banjir loh!”, protes bocah 5 tahun ketika melihat orang dewasa buang sampah sembarangan di depan matanya. Seketika itu sampah pun ia ambil lalu dibuang pada tempatnya.

Dilihat dari penggalan kalimat di atas kesadaran akan pentingnya memperlakukan sampah sangatlah penting untuk kita tanamkan sejak dini. Jika tanpa kesadaran, sampai kapan pun sampah akan terabaikan dan tetap membiarkannya menumpuk sampai mengeluarkan bau busuk. So, masih ada kesempatan untuk memutus generasi yang suka buang sampah sembarangan menjadi yang lebih peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar.

Pertanyaannya, mengapa sampah begitu sangat banyak???

Hal ini disebabkan oleh teknologi produksi dan mesin yang terus berkembang setiap waktu.
Alurnya, barang makin mudah dibuat, barang makin bertambah banyak. Akan tetapi, masa pakai barang semakin lebih pendek. Maksudnya, orang-orang lebih cepat membuang barang lama untuk membeli barang baru yang lebih canggih atau lebih bagus. Apalagi saat ini ditambah banyak barang yang hanya untuk sekali pakai saja. Jadi, sampah yang dihasilkan pun semakin cepat dan semakin banyak dalam waktu yang singkat.

Asal tau saja, manusia sudah melakukan banyak hal untuk mengatasi masalah sampah loh. Ada yang membuangnya ke sungai, mengubur sampah, membakarnya, sampai ada pula yang mendaur ulang sampah dari berbagai jenis sampah yang ada. Sampah organik, an organik dan sampah kertas.

“Manusia ga diam-diam aja kok!”

Apakah masalah sampah sudah selesai? Ternyata belum juga. Karena setiap cara yang sudah dilakukan selalu ada permasalahan yang akan diperoleh. Ternyata sulit juga yah untuk mengatasi masalah sampah.

Lalu, sebagai manusia penghuni bumi, hal kecil apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi keberadaan sampah?

Salah satu caranya adalah dengan mengurangi belanja. Tidak cepat membuang dan membeli barang baru hanya karena bosan. Lebih merawat barang yang ia miliki untuk selama mungkin. Memilah dan mendaur ulang sampah pun bisa tetap kita lakukan untuk meminimalisir keberadaan sampah. Kurangi penggunaan sampah plastik dalam keseharian. Jadi, setiap akan membeli sesuatu, diusahakan untuk selalu membawa kantong belanja yang berbahan kain, dengan seperti itu kita sudah bisa mengurangi sampah plastic. Bisa juga dengan mengikuti kegiatan peduli lingkungan bersama komunitas lingkungan hidup.
Kalau bukan kita yang menjaga bumi. Lalu siapa lagi?
Bagaimana menurutmu?

#Peserta76
#NulisAjaDulu
#Words 652

Tidak ada komentar: