Temen-temen, yang kita tau selama ini mengenai sampah
hanya sekedar kumpul, angkut, dan buang saja, ya kan??? Kita pernah
berpikir tidak bagaimana nasib sampah setelah dibuang? Proses sampah yang harus
kita tahu yaitu berawal dari tempat sampah rumah-rumah, lalu
diangkut oleh gerobak sampah, ditempatkan di tempat penampungan
sampah sementara, diangkut oleh truk, kemudian sampah
ditempatkan di tempat pembuangan sampah akhir. Apakah dengan
ditempatkan di TPA masalah sampah sudah selesai? Tentu saja tidak. Diseluruh dunia jumlah sampah tiap tahun mencapai 2
milyar ton sampah. Pada tahun 2050 nanti jumlah sampah bisa mencapai 8 milyar
ton, dikarenakan penduduk bumi semakin bertambah banyak. Jika manusia tidak
bisa menyelesaikan masalah sampah maka bumi lama kelamaan akan rusak, karena
semakin teracuni oleh sampah-sampah yang ada. Sampah yang tidak terurai akan
mencemari tanah.
Pertanyaannya, mengapa sampah begitu sangat banyak???
Ini disebabkan karena teknologi produksi dan mesin
terus berkembang setiap waktunya.
Alurnya, barang makin mudah dibuat, barang makin
bertambah banyak, akan tetapi masa pakai barang semakin lebih pendek.
Maksudnya, orang-orang lebih cepat membuang barang lama untuk membeli barang
baru yang lebih canggih atau lebih bagus, apalagi saat ini ditambah banyak
barang yang hanya untuk sekali pakai saja. Jadi, sampah yang dihasilkan pun
semakin cepat dan semakin banyak.
Jumlah sampah yang dibuang di TPA (tempat
pembuangan akhir) setiap harinya sangat banyak. Padahal, lahan
TPA nya sendiri tidak bertambah besar, dan akhirnya sampah menumpuk tinggi dan
itu sangat berbahaya, karena dengan seperti itu kemungkinan untuk terjadinya
longsor sangat besar sekali. Jadi, jangan salahkan siapapun jika longsor itu
terjadi. Itu semua terkadang ulah dari manusianya itu sendiri yang tidak mau
menjaga bumi ini. Belum lagi racun yang dihasilkan sampah, itu lebih sangat
berbahaya, seperti contohnya gas metana yang bisa menyebabkan pemanasan global
dan masih banyak zat racun lainnya. Jika kita sadar, sebenarnya kita sedang
menghadapi situasi yang serius, namun kita masih saja menyepelekan akan hal
ini, termasuk saya sendiri belum mampu melakukan hal yang lebih untuk menangani
masalah sampah.
Lalu, bagaimana solusinya???
Bagaimana kalau Sampah dibuang ke sungai? Itu malah
menambah masalah, racun dari limbah yang dibuang ke sungai akan mengalir sampai
ke laut dan nanti bisa jadi air minum
kita akan tercemari.
Bagaimana kalau sampah itu dikubur saja? Lebih
berbahaya lagi, karena racunnya akan keluar saat sampah terurai, zat asing
tersebut akan mencemari tanah dan sumber mata air kita yaitu sumur.
Bagaimana kalau dibakar saja? No, no, no, itu pun
tidak menyelesaikan masalah. Dikarenakan banyak sampah yang mengandung zat
kimia berbahaya, yang dimana zat berbahaya atau racun itu terkandung dalam
benda sehari-hari, seperti pewarna plastic, produk yang dibuat dari bahan PVC (poly
vinil clorida) yang memiliki sifat kuat, tahan terhadap minyak dan
bahan kimia, sinar matahari, cuaca dan tahan api, bateray dan lain lain. Kalau
sampah dibakar, semua racun akan terlepas ke udara tanah dan air kemudian masuk
ke dalam tubuh melalui makanan dan pernafasan. Zat-zat yang berbahaya seperti
logam berat dan diogsin bisa menyebabkan kanker dan penurunan kesadaran, cacat
pada bayi, gangguan system saraf, dan gangguan kekebalan tubuh.
Jadi, apa yang mesti kita lakukan? Semua solusi yang
diberikan selalu ada permasalahannya.
Nah, bagaimana dengan mendaur ulang? Dengan mendaur
ulang kita dapat mengurangi banyak sampah loh. Dimulai dari mana? Bisa dimulai
dari pemisahan sampah dirumah-rumah . jadi, setiap rumah sediakan 3
macam tempat sampah. Yang pertama, sampah organic. Tempat sampah ini dipakai
untuk sampah dari sisa makanan, kulit buah, dan sayuran. Kedua, sampah an
organic. Tempat sampat ini dipakai untuk sampah berupa botol kaca, plastic dan
kaleng. Ketiga, tempat sampah kertas, yang dimana tempat sampah ini dikhususkan
untuk sampah yang berjenis kertas saja, seperti Koran, buku dan kalender.
Selanjutnya, untuk sampah yang berjenis an organic dan
sampah kertas, keduanya bisa kita daur ulang. Penggunaan kertas daur ulang
dapat menghemat pemakaian pohon, air dan energy. Bayangkan dari 1 ton kertas
yang didaur ulang, kita dapat menyelamatkan pohon yang berumur 17-30 tahun, 28
ton air, dan 1500 liter minyak. Selain itu, botol plastic yang dilelehkan dapat
dijadikan botol plastic baru, kain atau karpet.
Sedangkan, untuk sampah organic yang dihasilkan dari
sisa makanan, bisa kita olah sendiri untuk dijadikan pupuk kompos yang dimana
kita bisa menggunakan pot cacing tanah (Vermi kompos) untuk
mengolahya. Jika kita merasa repot, bisa juga dengan memakai keranjang takakura.
Apa tuh keranjang takakura? Keranjang takakura adalah alat pengolah
sampah organic yang dapat ditempatkan di dalam rumah, di dalam keranjang ini
terdapat bibit kompos yang nantinya akan menjadi kompos baru.
Apakah dengan mendaur ulang masalah sampah
terselesaikan? Ternyata tidak juga teman-teman. Daur ulang pun ada
permasalahannya, mendaur ulang itu repot dan mahal biayanya. Contohnya saja
mendaur ulang plastic, tidaklah mudah. Sebagian plastic ada yang tidak dapat
dicampur, sebagiannya lagi ada yang tidak dapat dipakai kembali. Walaupun
manusia sudah berhati-hati, namun tetap saja bumi akan mencemari lingkungan,
bisa saja semakin lama bumi akan hancur gara-gara sampah. Jadi, semuanya akan
tetap percuma jika manusia terlalu gampang membeli dan membuang, sampah akan
tetap menumpuk untuk selamanya.
Kalau begitu manusia harus bagaimana??? Saya semakin
bertambah bingung.
Coba saja manusia bisa mengurangi belanja, tidak cepat
membuang dan membeli barang baru hanya karena bosan, merawat barang yang ia
miliki untuk selama mungkin, dan bisa juga jika kita mendaur ulangnya,
setidaknya itu bisa meminimalisir keberadaan sampah. Coba juga kita kurangi
penggunaan sampah plastic, jadi setiap kita akan membeli sesuatu, kita selalu membawa
kantong belanja yang berbahan kain, dengan seperti itu kita sudah bisa
mengurangi sampah plastic loh. Setuju? Andaikan saja sampah bisa ngomong,
mungkin ia akan marah terhadap kita akan tingkah kita selama ini yang sudah
mengabaikan keberadaanya. Maafkan kami ya sampah yang telah tertidur pulas
melupakan keberadaanmu.
Bisa dibayangkan tidak jika bumi kita ini terbebas
dari sampah?
Hmmm, mata kita bisa fresh setiap pagi, pernafasan
kita tidak terganggu lagi oleh sesuatu yang bisa mencemari tubuh kita, kita
bisa hidup sehat, nyaman, tenang, bebas asap pembakaran, oksigen bisa terhirup
murni tanpa ada campuran zat lainnya, bahkan bumi kita akan ikut tersenyum
bahagia karena manusianya telah mampu menjaganya dari pencemaran sampah.
Lihat saja realitas kehidupan yang saat ini terjadi…….
Entahlah…sampai kapan akan segera berakhir dari
permasalahan ini?
Tulisan ini saya ambil dari video “Petualangan Banyu
di Negeri Sampah”, bisa dikatakan juga hasil mentranskip kata, dengan ada
sedikit perubahan dan penambahan kalimat dari penulis.
Karena ini begitu sangat menarik untuk saya
publikasikan, dan bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai permasalahan sampah
yang ada disekitar kita.
Semoga bermanfaat untuk penulis dan pembaca yang masih
mempunyai jiwa kepedulian terhadap bumi kita ini.
Danke (ungkapan terima kasih dengan berbahasa Jerman)
({})


