Start

Selasa, 01 Desember 2015

Sampah yang terabaikan




Oleh Nur’aeni

Temen-temen, yang kita tau selama ini mengenai sampah hanya sekedar kumpul, angkut, dan buang saja, ya kan??? Kita pernah berpikir tidak bagaimana nasib sampah setelah dibuang? Proses sampah yang harus kita tahu yaitu berawal dari tempat sampah rumah-rumah, lalu diangkut oleh gerobak sampah, ditempatkan di tempat penampungan sampah sementara, diangkut oleh truk, kemudian sampah ditempatkan di tempat pembuangan sampah akhir. Apakah dengan ditempatkan di TPA masalah sampah sudah selesai? Tentu saja tidak. Diseluruh dunia jumlah sampah tiap tahun mencapai 2 milyar ton sampah. Pada tahun 2050 nanti jumlah sampah bisa mencapai 8 milyar ton, dikarenakan penduduk bumi semakin bertambah banyak. Jika manusia tidak bisa menyelesaikan masalah sampah maka bumi lama kelamaan akan rusak, karena semakin teracuni oleh sampah-sampah yang ada. Sampah yang tidak terurai akan mencemari tanah.



Pertanyaannya, mengapa sampah begitu sangat banyak???
Ini disebabkan karena teknologi produksi dan mesin terus berkembang setiap waktunya.
Alurnya, barang makin mudah dibuat, barang makin bertambah banyak, akan tetapi masa pakai barang semakin lebih pendek. Maksudnya, orang-orang lebih cepat membuang barang lama untuk membeli barang baru yang lebih canggih atau lebih bagus, apalagi saat ini ditambah banyak barang yang hanya untuk sekali pakai saja. Jadi, sampah yang dihasilkan pun semakin cepat dan semakin banyak.

Jumlah sampah yang dibuang di TPA (tempat pembuangan akhir) setiap harinya sangat banyak. Padahal, lahan TPA nya sendiri tidak bertambah besar, dan akhirnya sampah menumpuk tinggi dan itu sangat berbahaya, karena dengan seperti itu kemungkinan untuk terjadinya longsor sangat besar sekali. Jadi, jangan salahkan siapapun jika longsor itu terjadi. Itu semua terkadang ulah dari manusianya itu sendiri yang tidak mau menjaga bumi ini. Belum lagi racun yang dihasilkan sampah, itu lebih sangat berbahaya, seperti contohnya gas metana yang bisa menyebabkan pemanasan global dan masih banyak zat racun lainnya. Jika kita sadar, sebenarnya kita sedang menghadapi situasi yang serius, namun kita masih saja menyepelekan akan hal ini, termasuk saya sendiri belum mampu melakukan hal yang lebih untuk menangani masalah sampah. 

Lalu, bagaimana solusinya???
Bagaimana kalau Sampah dibuang ke sungai? Itu malah menambah masalah, racun dari limbah yang dibuang ke sungai akan mengalir sampai ke laut dan nanti bisa jadi  air minum kita akan tercemari.

Bagaimana kalau sampah itu dikubur saja? Lebih berbahaya lagi, karena racunnya akan keluar saat sampah terurai, zat asing tersebut akan mencemari tanah dan sumber mata air kita yaitu sumur.

Bagaimana kalau dibakar saja? No, no, no, itu pun tidak menyelesaikan masalah. Dikarenakan banyak sampah yang mengandung zat kimia berbahaya, yang dimana zat berbahaya atau racun itu terkandung dalam benda sehari-hari, seperti pewarna plastic, produk yang dibuat dari bahan PVC (poly vinil clorida) yang memiliki sifat kuat, tahan terhadap minyak dan bahan kimia, sinar matahari, cuaca dan tahan api, bateray dan lain lain. Kalau sampah dibakar, semua racun akan terlepas ke udara tanah dan air kemudian masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan pernafasan. Zat-zat yang berbahaya seperti logam berat dan diogsin bisa menyebabkan kanker dan penurunan kesadaran, cacat pada bayi, gangguan system saraf, dan gangguan kekebalan tubuh. 

Jadi, apa yang mesti kita lakukan? Semua solusi yang diberikan selalu ada permasalahannya.

Nah, bagaimana dengan mendaur ulang? Dengan mendaur ulang kita dapat mengurangi banyak sampah loh. Dimulai dari mana? Bisa dimulai dari pemisahan sampah dirumah-rumah . jadi, setiap rumah sediakan 3 macam tempat sampah. Yang pertama, sampah organic. Tempat sampah ini dipakai untuk sampah dari sisa makanan, kulit buah, dan sayuran. Kedua, sampah an organic. Tempat sampat ini dipakai untuk sampah berupa botol kaca, plastic dan kaleng. Ketiga, tempat sampah kertas, yang dimana tempat sampah ini dikhususkan untuk sampah yang berjenis kertas saja, seperti Koran, buku dan kalender.
Selanjutnya, untuk sampah yang berjenis an organic dan sampah kertas, keduanya bisa kita daur ulang. Penggunaan kertas daur ulang dapat menghemat pemakaian pohon, air dan energy. Bayangkan dari 1 ton kertas yang didaur ulang, kita dapat menyelamatkan pohon yang berumur 17-30 tahun, 28 ton air, dan 1500 liter minyak. Selain itu, botol plastic yang dilelehkan dapat dijadikan botol plastic baru, kain atau karpet.
Sedangkan, untuk sampah organic yang dihasilkan dari sisa makanan, bisa kita olah sendiri untuk dijadikan pupuk kompos yang dimana kita bisa menggunakan pot cacing tanah (Vermi kompos) untuk mengolahya. Jika kita merasa repot, bisa juga dengan memakai keranjang takakura. Apa tuh keranjang takakura? Keranjang takakura adalah alat pengolah sampah organic yang dapat ditempatkan di dalam rumah, di dalam keranjang ini terdapat bibit kompos yang nantinya akan menjadi kompos baru. 



Apakah dengan mendaur ulang masalah sampah terselesaikan? Ternyata tidak juga teman-teman. Daur ulang pun ada permasalahannya, mendaur ulang itu repot dan mahal biayanya. Contohnya saja mendaur ulang plastic, tidaklah mudah. Sebagian plastic ada yang tidak dapat dicampur, sebagiannya lagi ada yang tidak dapat dipakai kembali. Walaupun manusia sudah berhati-hati, namun tetap saja bumi akan mencemari lingkungan, bisa saja semakin lama bumi akan hancur gara-gara sampah. Jadi, semuanya akan tetap percuma jika manusia terlalu gampang membeli dan membuang, sampah akan tetap menumpuk untuk selamanya.

Kalau begitu manusia harus bagaimana??? Saya semakin bertambah bingung.
Coba saja manusia bisa mengurangi belanja, tidak cepat membuang dan membeli barang baru hanya karena bosan, merawat barang yang ia miliki untuk selama mungkin, dan bisa juga jika kita mendaur ulangnya, setidaknya itu bisa meminimalisir keberadaan sampah. Coba juga kita kurangi penggunaan sampah plastic, jadi setiap kita akan membeli sesuatu, kita selalu membawa kantong belanja yang berbahan kain, dengan seperti itu kita sudah bisa mengurangi sampah plastic loh. Setuju? Andaikan saja sampah bisa ngomong, mungkin ia akan marah terhadap kita akan tingkah kita selama ini yang sudah mengabaikan keberadaanya. Maafkan kami ya sampah yang telah tertidur pulas melupakan keberadaanmu. 

Bisa dibayangkan tidak jika bumi kita ini terbebas dari sampah?
Hmmm, mata kita bisa fresh setiap pagi, pernafasan kita tidak terganggu lagi oleh sesuatu yang bisa mencemari tubuh kita, kita bisa hidup sehat, nyaman, tenang, bebas asap pembakaran, oksigen bisa terhirup murni tanpa ada campuran zat lainnya, bahkan bumi kita akan ikut tersenyum bahagia karena manusianya telah mampu menjaganya dari pencemaran sampah.
Lihat saja realitas kehidupan yang saat ini terjadi…….

Entahlah…sampai kapan akan segera berakhir dari permasalahan ini?

Tulisan ini saya ambil dari video “Petualangan Banyu di Negeri Sampah”, bisa dikatakan juga hasil mentranskip kata, dengan ada sedikit perubahan dan penambahan kalimat dari penulis.

Karena ini begitu sangat menarik untuk saya publikasikan, dan bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai permasalahan sampah yang ada disekitar kita.

Semoga bermanfaat untuk penulis dan pembaca yang masih mempunyai jiwa kepedulian terhadap bumi kita ini.
Danke (ungkapan terima kasih dengan berbahasa Jerman) ({})



  

Tidak ada komentar: