Start

Jumat, 30 September 2016

PLTU dan Kemanusiaan

Oleh Nur'aeni
Comdev 04'

Sebelumnya aku bertanya-tanya kenapa sih mereka menyuarakan tentang penolakan PLTU?
Yang aku tahu tentang PLTU itu ya bangunannya indah, secara kasat mata bangunannya megah, pas lah kalau buat cewe-cewe yang doyan selfie. Kaya aku.dan kawan-kawan. hehe

Berawal dari menonton film Documentary tentang dibalik megahnya PLTU Cirebon dan sekalian ikut aksi bersama aliansi mahasiswa IAIN yang sangat kontra terhadap PLTU.. Mereka mengetahui kabar berita bahwa Instansi kami akan melakukan suatu kerja sama dengan pihak CSR PLTU . Kerja sama apalah itu. pihak aliansi mahasiswa sangat tidak menginginkan hal itu terjadi. Kenapa demikian? karena mereka telah merasakan hidup bersama masyarakat yang berada di dekat bangunan PLTU Cirebon dan ternyata dibalik indahnya bangunan PLTU banyak permasalahan ekologis yang menimpa wilayah tersebut. Dan hal itu sangat merugikan masyarakat yang hidup disana. Banyak sekali masyarakat yang merasakan dampak negative dari adanya PLTU. Hal ini sangat dirasakan oleh para petani dan nelayan yang tinggal disana. Para nelayan yang biasanya bisa mendapatkan ikan dengan jarak hanya 2 km saja dari bibir pantai. Namun sekarang sudah berubah mereka harus menempuh jarak 5 km untuk bisa mendapatkan ikan. Selain nelayan disana juga ada petani garam yang dimana produktivitas garamnya mengalami penurunan dikarenakan air laut yang biasa mereka gunakan untuk menambak garam sudah mulai tercemar oleh limbah yang dihasilkan PLTU tesebut. Tidak hanya manusia saja yang mendapatkan dampak dari limbah PLTU ini. Biota laut pun sudah tercemari akibat limbahnya. Jika ditelisik lebih dalam lagi sangat banyak dampak yang ditimbulkan oleh limbah PLTU. Dan itu secara tidak langsung akan membunuh makhluk hidup yang berada disekitarnya secara perlahan. Masihkah kita membangga-banggakan adanya PLTU dengan banyaknya musibah yang akan masyarakat terima termasuk kita di dalamnya? Tak perlu dijawab disini…

Ini bukan berbicara soal keegoisan kita, namun tentang kemanusiaan. kemanusiaan itu tentang hati nurani. Sudahkah nurani kita tergerak untuk melakukan pembelaan terhadap saudara-saudara kita? Jika bukan kita yang membela mereka siapa lagi? Kita mahasiswa. Mahasiswa juga bagian dari masyarakat. Jangan membuat sekat-sekat karena kita mahasiswa jadi kita lebih ekslusif dan tidak perduli terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang ada disekitar kita dan lebih memilih untuk memisahkan diri. Cobalah sedikit demi sedikit kita melebur bersama tanpa ada perbedaan. Aku benar-benar merasa bersalah dan menyesali karena selama ini, ternyata aku masih tertidur. Tertidur pulas tanpa mampu melihat, merasakan dan mendengar jeritan-jeritan rakyat yang terampas ruang hidupya oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Aku menutup mataku, menutup telinga dan hatiku dari isu sosial yang ada. Aku masih terlalu sibuk memikirkan urusanku sendiri tanpa memikirkan hidup orang lain yang berada disekitarku. Astaghfirullah. Namun, kini hidayahpun datang kepadaku untuk ikut barisan bersama mereka dalam melakukan suatu perlawanan tentang ketidakadilan ini.


Harapan dalam hidupku adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi manusia lainnya seperti halnya hadist Nabi. Dan mungkin inilah salah satu cara agar ku bisa memberikan manfaat bagi yang lain. Aku harap Allah meridhoi apa yang aku lakukan saat ini. Jangan menodai kata Agen Of Change yang diperuntukkan mahasiswa. Memang untuk melakukan suatu perubahan tidak semudah dengan kita membalikkan telapak tangan. Tidak semudah itu. semuanya butuh perjuangan dan perjuangan butuh persatuan yang kuat untuk menghimpun kekuatan. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Semoga suara rakyat bisa didengar oleh para birokrat yang katanya pro rakyat.
Aamiinn…..

Tidak ada komentar: