Start

Kamis, 15 Oktober 2015

Penulis Pemula



BEKAL PENULIS PEMULA
Hay sobat pembaca, kali ini saya akan berbagi tentang apa saja sih bekal untuk seorang penulis pemula? Sengaja saya tuliskan disini agar bisa memacu diri saya untuk bisa terus belajar menulis. Dan semoga bermanfaat juga buat teman-teman, karena kita semua disini sedang bersama-sama belajar.. oke
Untuk bisa menjadi penulis, teman-teman harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Memiliki kepekaan
Jika kita ingin menjadi seorang penulis maka kita harus memiliki serangkaian kepekaan tertentu yang dikumpulkan, dilatih, dan diasah secara tajam ketika kita membaca. Rangkaian itu antara lain kepekaan bahasa yang mencakup tulisan, paragraf, kalimat, arti kata, kiasan dan sebagainya. Kepekaan bahasa akan tercermin dalam gaya penulisan. Apakah tulisan itu menggunakan gaya sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca, apakah tulisan terlalu bertele-tele. Atau tulisan itu terlalu padat sehingga sulit untuk dipahami oleh pembaca. Yang terpenting tulisan akan sesuai dengan ragam tulisan dan pola penggarapan sesuai dengan ide yang akan dikembangkan, misalnya cerpen, resep, tulisan ilmiah, atau tulisan lainnya.
Selain kepekaan rasa bahasa, perlu juga memiliki kepekaan terhadap fenomena yang berkembang dalam masyarakat. Kita mampu membaca tanda alam, tanda kehidupan, dan sebagainya. Semuanya ini akan mempengaruhi ketajaman dalam memperoleh ide-ide. Ide-ide inilah yang nanti akan dikembangkan ke dalam bentuk tulisan.

2. Memiliki latar belakang
Latar belakang informasi merupakan kekayaan atau kepemilikan pengetahuan tentang sesuatu atau skemata. Informasi tentang bidang yang akan ditulis tentunya sebagai modal utama kelancaran penulisan itu. Sebagai penulis pemula ada dua cara untuk memperoleh informasi, diantaranya :
Pertama, melalui aktivitas membaca. Dengan memperbanyak membaca buku dari berbagai sumber apapun, penulis akan lebih mudah melakukan aktivitas menulisnya.
Kedua, membaca peristiwa langsung maupun tidak langsung. Hal ini kita ditekankan untuk peka terhadap keadaan disekitar kita. Mencoba merasa apa yang kita rasa dan apa yang orang lain rasakan.
Idealnya seorang penulis itu harus memiliki informasi yang luas agar tulisannya tidak monoton dan menarik untuk dibaca oleh si pembaca.

3. Model bacaan (Membaca tulisan orang lain)
Membaca tulisan orang lain itu merupakan cara agar kita memiliki model tulisan yang bisa kita jadikan patokan untuk membuat sebuah tulisan. Kita bisa membaca, memahami tulisan orang lain lalu kita coba berlatih untuk menggunakan teknik cara penulisannya sesuai dengan model patokan yang telah kita pilih. Seperti halnya dalam pembuatan cerpen, puisi dan lain sebagaianya.
Kita katakan saja ATM, yaitu amati, tiru, dan modifikasi. Jadi, boleh saja kita mengikuti model tulisannya, asalkan jangan sama plek dengan model tulisan yang kita pilih.
Kita boleh mengumpulkan banyak karya tulisan, seperti, tulisan dari surat kabar, kumpulan puisi, kumpulan cerpen dan tulisan lain yang relevan. Dengan hal ini akan menjadikan tulisan kita semakin bervariasi dan menarik untuk dibaca.

4. Menyenangi tulis menulis
Menyenangi tulis menulis merupakan salah satu cara alternative agar kita mampu menulis. Dengan membiasakan diri untuk menulis sesuatu yang ada di dalam pikiran kita, maka dengan sendirinya kita akan terlatih untuk bisa menulis. Menulis merupakan  bakat yang ada karena pembiasaan diri, bukan bakat yang ada sejak kita lahir ke dunia, namun terbentuk dengan sendirinya. Untuk menjadi penulis, hindari perasaan cepat merasa puas dengan apa yang kita tulis. Karena hal itu dapat menghambat kita dalam hal tulis menulis. Dalam menulis perlulah kita memiliki perasaan terbuka terhadap suatu kritikan apapun mengenai tulisan kita. Dengan hal demikian maka kita akan mengetahui kekurangan-kekurangan apa saja yang perlu kita perbaiki dalam tulisan kita.

5. Membiasakan membaca
Menurut buku yang ditulis oleh sukino (2010), terdapat tahapan-tahapan dalam menulis, diantaranya:
a.      Tahap pra penulisan (prewriting)
Tahap ini mengacu pada proses perencanaan atau persiapan dalam menulis. Tahap ini bisa dikatakan tahapan penting, karena sebagai seorang penulis pemula harus berupaya keras menyiapkan tulisan pada saat prapenulisan berlangsung. Persiapan berkaitan dengan ide tulisan maupun ketercukupan bahan yang akan digunakan dalam proses penulisan selanjutnya. Dalam tahap ini terdapat alir prapenulisan yang ideal, diantaranya : menentukan topic, penetapan tujuan, mengumpulkan bahan, dan kerangka karangan.

b.      Tahap penulisan draft (drafting)
Setelah melewati alur yang ada pada tahap pra penulisan tersebut, kita lanjut ke tahap penulisan yang dimana tahap ini merupakan tahap yang paling sulit dilakukan. Kondisi yang dirasakan sangat berbeda dengan penulis yang sudah mahir.
Bagi penulis pemula walaupun memiliki ide yang bagus, telah banyak membaca buku, belum tentu dengan mudah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan. Kadang-kadang begitu memulai menuangkan ide, pada saat itu timbul kendala dalam mengungkapkan.
Meskipun sudah dikatakan sulit diawal, bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Semuanya akan mudah dilakukan jika ada usaha yang sungguh-sungguh dalam melakukanya.
Bukan hanya seorang penulis pemula saja yang akan mengalami kesulitan, namun penulis yang mahir pun terkadang ada masa-masa dimana ia merasa kesulitan dalam menulis, yaitu ketika ia mengalami krisis ide. Tentunya tingkat kesulitannya tidak seberat seperti penulis pemula. Lalu apa yang mesti dilakukan dalam tahapan ini?
Pertama, seorang penulis pemula menuangkan idenya berdasarkan kerangka karangan yang telah dirumuskan.
Kedua, penulis pemula dapat secara langsung menuangkan idenya dalam bentuk tulisan, dengan mengabaikan kerangka yang ada atau bahkan mengabaikan aturan-aturan kebahasaan yang dirasakan mengikat.

c.       Tahap revisi (revising)
Jika draft seluruh tulisan sudah selesai, tulisan tersebut perlu dibaca kembali. Mungkin draft itu perlu ditambah, dioerbaiki, dikurangi,dan kalau perlu diperluas. Sebenarnya revisi ini sudah dilakukan juga pada saat tahap penulisan berlangsung. Yang dikerjakan sekarang adalah revisi keseluruhan sebelum naskah jadi.
Tahap ini biasanya terfokus pada isi. Dengan demikian, penulis harus memperkaya isi tulisan. Caranya bagaimana?...
Pertama, menggali informasi melalui bahan bacaan. Kedua, kita melakukan pengamatan atau penggalian terhadap fenomena kehidupan, baik secara langsung maupun melalui media audiovisual.
Selain itu juga bisa dengan cara meminta bantuan teman untuk membaca tulisan kita, dan jangan lupa untuk diminta komentarnya agar penulisan kita bisa diperbaiki secara maksimal. Tanpa adanya komentar atau kritikan terhadap apa yang kita tulis, maka kita tidak akan tahu apa kekurangan dari tulisan kita. Oleh karena itu, lebih baik hal itu dilakukan. Dan kita juga harus menerima dengan lapang dada dengan komentar teman yang sudah membaca tulisan tersebut. J

d.      Tahap pengeditan (editing)
Editing merupakan tahapan yang berkaitan dengan penulisan secara final. Bila tahap-tahap sebelumnya difokuskan terhadap isi, editing lebih difokuskan pada masalah mekanik, seperti ejaan, penggalan kata, kata hubung, struktur kalimat, dan sebagainya.hal ini perlu dilakukan, agar tulisan memiliki tingkat keterbacaan yang baik. Pembaca akan lebih mudah memahami tulisan kita. Dan tulisan itu juga akan lebih komunikatif.

e.       Tahap publikasi (publishing)
Tahap terkahir dalam proses penulisan adalah publikasi. Publikasi disini dapat dimaknai sebagai proses mengkomunikasikan tulisan kepada pembaca atau orang lain. Bentuk publikasi ini sangat beragam. Apakah media yang akan digunakan dalam bentuk buku, surat kabar, media sosial atau lainnya. Semuanya itu tergantung pada penulis dan kesesuaian tulisan dengan media yang dituju.
Bagi penulis pemula, mestinya harus realistis, cobalah memulai mempublikasikan pada media local terlebih dulu. Disini bukan berarti penulis pemula pesimis untuk menembus media nasional bahkan internasional sekalipun.
Ketika tulisan kita belum bisa di muat, maka janganlah berputus asa, tetap terus mencoba dan mencobanya lagi. Jadikan pengalaman menjadi pemicu diri kita dalam menulis. 
Setelah sudah dijelaskan semua tentang bekal apa saja bagi penulis pemula, tentunya sekarang sudah ada gambaran mengenai aktivitas menulis tersebut. Hal yang terpenting yang harus dilakukan, tidak hanya untuk sobat pembaca, melainkan untuk diri saya sendiri untuk terus membangkitakan motivasi diri kita untuk mencoba berlatih menulis. Menulis tentang apa saja yang dilakukan. Sesuka hatimu. 
Semoga bermanfaat untuk sobat pembaca, terima kasih yang sudah menyempatkan diri untuk mengunjungi blog ini dan telah bersedia untuk membacanya.

*Nur’aeni RRZC, “Community Development of Islam”
Sumber : Sukino,2010,menulis itu mudah,Yogyakarta;Lkis Printing Cemerlang

Tidak ada komentar: