Start

Sabtu, 15 Februari 2020

Membaca adalah PR kita bersama

Aku dan buku yang belum menyatu, karena masih saja bersiteru. Jika membaca ibarat asupan wajib bagi tubuh, maka membaca adalah hal yang harus direalisasikan setiap waktu..

So, membaca adalah PR kita bersama. Dengan banyak baca maka kita akan mampu mengubah kata menjadi kalimat dan bahkan menjadi cakrawala bagi dunia. Bukan hanya tubuh secara jasmani saja yg membutuhkan asupan, melainkan pikiran kita pun butuh asupan ide dan gagasan melalui berbagai pengetahuan yg kita baca lalu terefleksikan...

  *Iqro bismirobbikalladzii kholaq!* 😇

Ketenangan itu ...

Ketenangan itu bukan hanya diperoleh dari seberapa megahnya tempat ibadah, tapi seberapa hidmatnya kita saat menghadap dan bersujud dengan penuh keyakinan juga pasrah bahwa kehadiranNya begitu dekat dan mampu kita rasakan. 

Alloh ... 

Aku percaya, kamu punya cara untuk mengatur hidupmu sendiri

Tumbuh dan berkembanglah dengan caramu sendiri bersama jalan yang ingin kau tempuh sampai kau mengenali siapa dirimu dan ingin seperti apa kau memperlakukan dirimu.


Selama jasad masih dikandung badan, tidak ada proses yang harus kau akhiri, melainkan harus terus kau jelajahi sampai waktu yang tak bisa dipungkiri lagi.


Mari berselancar menyelami kehidupan karena nasib baik masih bisa kita upayakan ..  


Uwuwu~~~

Cirebon, 22 Juni 2019
@aenicomdev

Dirimu

Dirimu terdidik oleh banyak nasehat, kebiasaan, pengalaman, cinta dan lingkungan sekitar. Jadilah dirimu yang apa adanya tanpa harus mengadakan yang tidak ada.


Catatan 27 Juli 2019

Minggu, 01 Desember 2019

Perkuliahan dan kelulusan

                       by @aenicomdev


Apa kabar dunia perkuliahan?
Sudahkah anda bosan dan jenuh dengan segala aktivitas perkuliahanmu?
Semoga tetap bisa menjaga akal sehat dan kewarasan dalam setiap proses pembelajaran yang sedang dinikmati saat ini. 
Jangan sampai menyesal dikemudian hari.
Selamat berproses teruntuk siapa pun yang sedang belajar. 

Jika boleh berbagi,
Apa sih yang paling di elu-elukan oleh kebanyakan mahasiswa selain penyelesaian tugas akhir akademis (red : Skripsi, Thesis, Disertasi) ?

Tentunya, kelulusan adalah sesuatu yang paling dinantikan oleh para mahasiswa, terlebih mahasiswa tingkat akhir. Bagaimana tidak, beban mental sebagai status mahasiswa tingkat akhir lebih berat dibanding mahasiswa tingkat awal. Terlebih pengharapan orang tua yang menginginkan kesuksesan anaknya pasca kelulusan. True or not?

Hal ini memang tidak bisa digeneralisasikan ke semua mahasiswa, baik yang sudah sampai ke tingkat akhir atau pun ke mahasiswa yang baru saja menikmati awal-awal masa perkuliahan. Karena tiap pengalaman individu dan perjalanan spiritual sebagai seorang pembelajar adalah berbeda-beda. 

Jadi, jika kembali memunculkan pernyataan tersebut, maka akan menemukan jawaban yang beragam dari tiap-tiap individu dengan latar belakang pengalaman pribadinya. Kurasa begitu.

Namun, disini saya akan mencoba berbagi pengalaman sebagai seorang pekerja yang sempat merasakan bagaimana rasanya menyandang sebagai mahasiswa tingkat akhir, kala itu.

Bagaimana saya akan memulai?
Tentunya saya akan meriview sedikit pengalaman pribadi yang pernah berkesempatan menjadi mahasiswa dan merasakan bagaimana pahit manisnya dimasa-masa awal perkuliahan sebelum sampai pada masa-masa akhir perkuliahan yang bisa dikatakan sebagai masa-masa rawan dan dilema tingkat dewa oleh banyak faktor (internal,eksternal).

Awal-awal masa perkuliahan memanglah sangat membahagiakan, bertemu banyak kawan dari berbagai latar belakang yang berbeda dan juga cara pandang yang berbeda pula dalam menanggapi sesuatu. Tapi, dari situlah pembelajaran dimulai sebelum bergelut dengan banyak teori. Yaitu, memahami individu satu persatu untuk bisa saling berinteraksi satu sama lain. Istilah kerennya : tak kenal maka tak sayang. Baiklah, diawal pertemuan satu persatu sudah bisa saling mengenal, meski hanya sebatas nama dan asal alamat saja secara singkat.

Berjalannya waktu, komunikasi antar sesama kawan baru semakin lebih intens satu sama lain, baik berlanjut melalui handpone ataupun berdiskusi secara langsung. Dari situlah kedekatan antar sesama kawan satu kelas bisa terjalin seperti keluarga, hingga tak terasa huru hara kita berhasil dilewati bersama dari tahun ke tahun sampai tahun keempat. Skip~~

Sebelum memasuki tahun keempat, sudah banyak proses pembelajaran yang kita dapatkan. Akan tetapi, biasanya dari tahun ke tahun jumlah kawan satu kelas kita akan mengalami seleksi alam dengan berbagai kondisi latar belakang yang berbeda (red : menikah, pindah jurusan, drop out), sehingga semakin bertambah tahun semakin sedikit pula kawan-kawan kelas yang bisa bertahan hingga masa-masa akhir menjelang perpisahan. Seleksi alam memang akan berlaku dimana pun. Meskipun begitu, kekeluargaan yang sudah kita jalin tidak akan mudah dilupakan begitu saja. Ketika kesempatan untuk dipertemukan kembali itu ada, maka perlakuan kita akan tetap sama, saling berbagi tawa dan kebahagiaan tentunya. 

Kita harus memahami bahwa setiap individu pasti memiliki zona waktu yang berbeda untuk menentukan suatu pilihan. Dari kita pun sama, ada yang memilih lebih dulu untuk menyelesaikan skripsi, ada pula yang memilih untuk bersantai ria dalam menggarapnya, meski saya yakin bayang-bayang skripsi akan terus menghantui setiap waktu. Uwuwu~~

Disini bisa kita lihat beberapa kategori dalam proses penggarapan tugas akhir kuliah sependek yang saya tahu. Ada yang menggarap dengan penargetan waktu hingga cepat tuntas, ada yang setengah-setengah karena banyak faktor yang melatar belakangi, ada yang menggarap secara bersamaan hingga selesai bersama, ada yang hanya dipikirkan saja tanpa menghasilkan tulisan, ada yang tiba-tiba menghilang dari peredaran, ada yang diam-diam saja tapi mengerjakan, ada pula yang sama sekali lepas landas tidak menyentuh persoalan tugas akhir akademis dan banyak kategori lainnya yang akan menjangkiti para mahasiswa yang berada dimasa akhir perkuliahan. 

Jika kelulusan adalah suatu tujuan yang paling dielu-elukan dalam dunia perkuliahan, apakah sudah siap  untuk menghadapi realitas dan kejutan-kejutan kehidupan pasca kelulusan???

Setiap dari kamu berhak menentukan pilihan.
Tentukan pilihanmu, dan yakinlah bahwa apa yang menjadi pilihanmu mampu membawa kebahagiaan untuk dirimu sendiri dan juga orang-orang disekelilingmu. 

Welcome December~~~





#coretanpekerja
#pekerjapemula
#bukanmahasiswa


Cirebon, 1 Desember 2019



Jumat, 14 Juni 2019

Ankylosaurus



Gambar diambil dari Amazon.com


#30HariMenulis_Hari_12

Tema : Random Wikipedia

Nur ' Aeni

Antara awalan huruf N atau A.

Ternyata pilihanku jatuh ke huruf A. Kira-kira apa yah yang akan saya tuliskan disini.
Sebenarnya saya masih bingung. Berhubung waktu yang sebentar lagi akan ditutup. Saya pun teringat akan sesuatu. Maafkan min, waktu luang saya ada di jam 10 malam ke atas, sisanya adalah dipake untuk kerja dan mengurus berkas. Jadi, maaf kalau tulisannya baru bisa diproduksi selarut ini. Merasa bersalah kepada diri sendiri yang masih belum bisa mengatur waktu dengan baik. Sekali lagi maaf untuk diri saya dan juga admin yang sudah direpotkan untuk menunggu lama.

Aah iyah. Saat ini saya teringat keponakan saya di rumah yang masih berusia 5 tahun. Menurut saya, dia seorang yang cerdas dan pembelajar ulung. Dia keponakan laki-laki pertama yang tinggal di rumah bersama ibu saya. Saat ini saya sedang tidak bersamanya. Biasanya untuk menuntaskan rasa kangen terhadap seseorang yang kita sayang bisa dengan mengingat apa yang disukainya. Apakah betul? Anggap saja betul lah ya.

Keponakan saya ini suka sekali dengan yang namanya dinasaurus. Entah saya pun ga tahu bagaimana awalnya dia bisa suka dinosaurus. Dimulai dari buku-buku, tontonan you tobe, kaos, miniatur dinosaurus ia sudah banyak mengoleksinya. Dia pun sampai hafal dengan nama-nama, bentuk dan juga sifatnya ia paham. Saya sendiri awalnya ga begitu tertarik dengan apa yang berkaitan dengan dinosaurus sebagai binatang purba yang sudah punah dan tidak akan ditemukan kembali.

Akan tetapi, berkat rasa penasaran keponakan saya tentang dinosaurus saya pun ikut kembali belajar mencarikan informasinya. Informasi yang disampaikan tidak boleh asal, minimal harus ada sumber yang bisa dijadikan referensi. Dari google pun terkadang bisa membantu.

Prolog terus. Lalu kapan jelasin dinosaurusnya?
Dinosaurus adalah kelompok hewan purbakala dari klad Dinosauria. Dinosaurus pertama kali muncul pada periode Trias, sekitar 230 juta tahun yang lalu, dan merupakan vertebrata dominan selama 135 juta tahun, yang dimulai sejak periode Jura (sekitar 201 juta tahun yang lalu) hingga berakhirnya periode Kapur (65 juta tahun yang lalu), dan kemudian musnah akibat peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen sebelum Era Mesozoikum. Studi terhadap fosil dinosaurus menunjukkan bahwa spesies burung berevolusi dari dinosaurus theropoda selama periode Jura, dan akibatnya, ribuan jenis burung yang hidup sekarang telah diklasifikasikan sebagai sub-kelompok dinosaurus oleh para paleontolog. Beberapa burung yang selamat dari kepunahan 66 juta tahun yang lalu beserta keturunannya melanjutkan keberlangsungan hidup dinosaurus sampai sekarang.

Menurut kajian taksonomi filogenetika, dinosaurus biasanya diartikan sebagai "kelompok yang terdiri dari Triceratops, Neornithes (burung modern), serta semua nenek moyang dan keturunannya". Juga ada pendapat yang menyatakan bahwa Dinosauria berkaitan dengan Megalosaurus dan Iguanodon, karena dua genera inilah yang digunakan oleh Richard Owen sebagai dasar penamaan Dinosauria. Kedua defenisi di atas pada dasarnya sama, mendefenisikan bahwa dinosaurus: "Dinosauria = Ornithischia + Saurischia", yang mencakup theropoda (sebagian besar karnivora berkaki dua dan burung), ankylosauria (herbivora kaki empat berpelindung kulit), stegosauria (herbivora kaki empat berpunggung tanduk) ceratopsia (herbivora kaki empat dengan tanduk dan piring leher), ornithopoda (herbivora kaki dua atau kaki empat "berparuh bebek"), dan sauropodomorpha (sebagian besar herbivora berkaki empat dengan leher dan ekor panjang).

Baiklah. A yang saya maksudkan adalah Ankylosaurus. Menurut hasil selancar saya di wikipedia, binatang ini merupakan salah satu jenis dinosaurus yang memiliki tubuh dengan panjang 9 meter (30 kaki). Sedangkan berat yang dimiliki oleh ankylosaurus ini bisa mencapai hingga 7 ton. Waw! Istimewa memang. Besar dan berat juga ternyata.

Ankylosaurus memiliki tubuh yang dilindungi oleh semacam cangkang keras yang membuat tubuhnya tidak bisa diserang dengan mudah, bahkan oleh Tyrannosaurus-Rex. Perisai tulang setebal 5 cm melindungi tubuhnya yang pendek dan disangga oleh empat kakinya yang kuat, pendek dan gemuk. Di ekornya terdapat bola dari batu seberat 5 kg. Jika Ankylosaurus dihadang oleh lawannya, ia akan menyerang lawan tersebut dengan ekor kerasnya dan dalam sekejap lawannya akan terjatuh. Para ilmuwan dan ahli palaeontologi biasanya menyebut Ankylosaurus dengan sebutan 'Anky kecil'.


#NulisAjaDulu
#Peserta76
#Words634

Laman wikipedia :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ankylosaurus
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dinosaurus

Rabu, 12 Juni 2019

Aku memilih angka 3

#30HariMenulis_Hari_10
Tema : Numbers

Sebenarnya saya sendiri tidak begitu mengagungkan angka-angka atau memfavoritkannya secara berlebihan. Tidak. Akan tetapi, secara tidak disadari setiap kali saya ingin membeli kartu perdana, saya selalu menginginkan angka 3 di dalamnya. Entah sejak kapan saya mulai seperti itu.

Awalnya saya lebih tertarik ke angka 8 karena merupakan angka bulan kelahiran saya. Meskipun pada nyatanya hoaks. Tapi itu tidak lama. Saya tetap selalu tertarik untuk memilih kartu perdana yang banyak angka 3-nya. Lihat saja, setiap nomer kartu perdana yang saya miliki angka 3 sudah menjadi ciri khas bagian nomer belakangku. Saya kira tidak perlu juga saya cantumkan nomer saya disini karena tidak begitu penting juga sih. Wkwk

Kalau ditanya apa makna penting dibalik angka 3 ini. Saya akan mencoba mencari alasan yang mungkin bisa diterima menjadi sebuah ingatan untuk diri saya sendiri. Setelah saya mencoba menelusuri segala memori kehidupan yang sempat dialami, ternyata ada sesuatu peristiwa penting dibalik angka 3 ini.

Pada tahun 2006, tepatnya tanggal 3 bulan 3 merupakan hari dimana kesedihan itu datang menimpa keluarga kami. Kesedihan mendalam yang harus saya terima dengan seikhlas mungkin. Kesedihan yang dimaksud adalah ayah saya pergi meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Kala itu saya masih duduk dibangku sekolah dasar kelas 4. Usia yang masih sangat labil untuk menerima kenyataan yang sepahit itu.

Kehilangan seseorang yang kita sayangi adalah sesuatu yang sangat menyakitkan dan menyayat hati. Tangis itu pecah tanpa terkendali. Saya menyesali semua kesalahan yang pernah saya lakukan semasa hidup sang ayah.

Saya yang selalu menyusahkan dan memberikan beban kepada ayah saya untuk selalu menuruti semua keinginan tanpa tahu kondisi. Saya terlalu egois. Yah anak seusia saya kala itu memang lagi suka cari perhatian dan suka bikin sensasi untuk orang tua meski terkadang menyebalkan orang dewasa yang ada disekitar. Gimana ya jelasinnya, pasti pembaca bingung. Sudahlah ini hanya sekilas berita saja yang tak perlu harus dipahami betul kayak rumus matematika atau fisika. Lewatkan saja.

Baik. Saya adalah seorang anak yang keras kepala, banyak kemauan dan semua itu saya lakukan secara sadar tanpa berpikir panjang bahwa ternyata merepotkan orang tua. Saya merasa berdosa sekali kala itu. Jika waktu bisa diulang kembali saya ingin tetap hidup bersama ayah saya dengan segala bentuk kepatuhan dan ketaatan yang bisa lebih membahagiakan tanpa meninggalkan beban pikiran. Saya menyadari hal itu setelah saya mulai beranjak dewasa. Jiwa kekanak-kanakan itu menempel sealamiah mungkin.

Tapi, semua itu sudah terlambat. Ayah sudah pulang ke pangkuan ilahi tanpa ada kesempatan untuk bisa kembali terkecuali berjumpa dalam mimpi.

Saya menyadari, takdir hidup dan batas usia ayah tidaklah panjang. Ayah meninggal diusianya yang bisa dikatakan masih muda, sekitar 43 tahun. Masih muda kan ya. Iyes.

Jika bicara takdir, manusia tak bisa mangkir. Ayah sakit struk dan juga darah tinggi. Tuhan tahu jalan terbaik untuk setiap makhluknya. Tuhan lebih memilih untuk mengambil jatah hidup ayah saya ketimbang membiarkan ayah saya hidup dalam keadaan struk. Itulah jalan terbaik yang sudah ditentukan oleh Tuhan.

Saya sebagai seorang anak harus ikhlas dan menerima apapun yang sudah terjadi. Semoga ayah lebih tenang disisiNya dan diampunkam segala salah dan dosa selama masa hidupnya.

Saya yakin, ayah sudah memaafkan atas segala tingkah dan perbuatan saya yang selalu ingin lebih diperhatikan dan dimanjakan. Saya kira itu wajar. Tapi tetap saja penyesalan itu ada karena saya belum mampu memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan ayah saya. Namanya juga masih kecil. Harap dimaklumi. Tapi, tetap ambil pelajaran dibalik semua ini.

Ayah, berbahagialah selalu disana. Kami disini baik-baik saja.
Alfatiha. ~~

#NulisAjaDulu
#Peserta76
#Words571