Start

Rabu, 24 Mei 2017

Shot Course Islam dan Gender



SHORT COURSE ISLAM DAN GENDER
“MENGEMBANGKAN PERSPEKTIF MUBAADALAH (RESIPROSITI DALAM KAJIAN KEISLAMAN ADIL & GENDER”

Hari, Tanggal            : Selasa, 23 Mei 2107
Pemateri 1                  : KH Marzuki Wahid
Peserta                        : 25 orang
Oleh                            : Nur’aeni
Instansi                       : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

APA ITU GENDER?
Gender merupakan suatu ilmu yang masuk ke dalam kategori ilmu social dan budaya yang membicarakan tentang ciri-ciri laki-laki dan perempuan yang diperoleh dari hasil kontruksi social. Dalam hal ini, gender bersifat tidak permanen atau bisa dirubah sesuai kemauan dan juga bisa dipertukarkan perannya baik oleh laki-laki ataupun perempuan.

KENAPA GENDER ITU MUNCUL???
Para ilmuwan social seperti halnya Karl Mark, Mark Weber, Emil Durkheim, Antonio-Gramsci telah menjelaskan teori sosialnya mengenai bentuk ketidakadilan yang terjadi. Akan tetapi, mereka belum menganalisa tentang relasi social antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, munculnya teori gender sebagai pelengkap teori-teori social sebelumnya yang dimana di dalam gender itu sendiri menjelaskan tentang pembahasan bagaimana relasi laki-laki dan perempuan yang berkeadilan. Gender merupakan sebuah ilmu yang bersifat ilmiah.


SEX DAN GENDER???
Sex dan gender mempunyai arti yang berbeda dan tidak bisa disamakan. Jika ada yang mengartikan bahwa sex dan gender adalah sama maka hal itu masih sangat keliru. Oleh karena itu, sebelum memahami lebih dalam tentang gender, harus memahami terlebih dahulu apa itu sex dan apa itu gender agar tidak terjadi kesalah pahaman. Dalam hal ini bisa dilihat bagaimana ciri-ciri laki-laki dan perempuan berdasarkan sex dan berdasarkan gender, sebagai berikut : 

Berdasarkan Sex
 Laki-laki
Perempuan
Penis
Vagina
Sperma
Rahim
Jakun
Ovum
Hormon Testoteron
Hormon Progesteron
Testis
Hormon Estrogen

Clitoris












Berdasarkan Gender
Laki-laki
Perempuan
Kuat
Lemah
Berani
Pemalu
Rasional
Baper
Superior
Inferior
Banyak masuk surga
Banyak masuk neraka
Pemimpin
Makmum
Publik
Domestik

Jadi, dari table di atas menjelaskan bahwa sex adalah ciri-ciri laki-laki dan perempuan berdasarkan jenis biologis yang sifatnya fisik, kodrati, tidak bisa dipertukarkan, pemberian Tuhan, dan universal. Sedangkan gender sendiri menjelaskan jenis kelamin social yang sifatnya bisa dipertukarkan, karena hasil dari kontruksi social, budaya, bukan sebagai kodrat dan gender berkaitan erat dengan peran, sifat dan perilaku yang bisa dirubah.
Fasilitator pun memunculkan pernyataan yang berbunyi demikian :
“Jender pada dasarnya tidak perlu dipermasalahkan kecuali menimbulkan ketidakadilan”.
Bentuk-bentuk ketidakadilan dalam gender terbagi menjadi 5, diantaranya :
1.      Subordinasi (tidak diutamakan)
2.      Marginalisasi (terpinggirkan)
3.      Steorotip (pelabelan negative)
4.      Double burdens (beban ganda)
5.      Kekerasan (fisik, psikis, sexual, ekonomi)

MENGAPA KITA PERLU MEMAHAMI GENDER ?
Karena dalam kehidupan social sehari-hari tidak terlepas dari relasi laki-laki dan perempuan.

SEX DAN SEKSUALITAS
Secara etimologi, sex adalah alat kelamin. Sedangkan seksualitas merupakan konsep yang luas, meliputi beragam aspek atau bisa juga suatu isu yang masih sensistif karena diartikan/dipahami secara berbeda-beda. Seksualitas itu sendiri meliputi :
·         Birahi
·         Identitas seksual
·         Orientasi seksual
·         Ekspresi seksual
·         Perilaku seksual
·         Kesehatan seksual



ORIENTASI SEKSUALITAS
Orintasi seksualitas merupakan sebuah pilihan seksual yang beragam. Model bentuknyapun beragam. Biasanya orientasi seksual itu lebih berkaitan bagaimana untuk memuaskan seksualitas dirinya. Ada beragam jenisnya seperti halnya para LGBTIQ (Lesbian, gay, biseksual, transgender, interseks, Queer.

POLA PERUBAHAN PERAN GENDER
Pola perubahan gender menurut pemaparan yang disampaikan oleh fasilitator adalah sebagai berikut tabelnya :
Masyarakat
Tradisional-Konvensional (dikotomis)
Modern (Fleksibel)
Pola Kerja
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Publik
Ya
Tidak
ya
Ya
Domestik
Tidak
Ya
???
Ya
Produksi
Ya
Tidak
Ya
Ya
Reproduksi
Tidak
Ya
???
Ya
Komunitas
Ya
Ya
???
Ya

ASPEK-ASPEK KEADILAN GENDER
Dalam kajian gender, terdapat 4 aspek di dalamnya yang berkaitan dengan keadilan gender, diantaranya :
·         Akses
·         Partisipasi
·         Kontrol
·         Manfaat
PELEMBAGAAN & PELANGGENGAN KETIDAKADILAN GENDER
Seperti yang sudah dinyatakan oleh fasilitator bahwa gender tidak perlu dipermasalahkan terkecuali menimbulkan suatu ketidakadilan. Ketidakadilan gender tentunya berkaitan dengan kontribusi-kontribusi yang sifatnya umum yang dimana hal tersebut berjalan secara tersistem dan terstruktur yang satu sama lain saling berkaitan. Kontribusi-kontribusi tersebut bisa berupa penafsiran teks agama yang salah menafsirkan, kebijakan public, budaya patriarki, Pendidikan, dan sebuah idiologi kapitalisme pun sangat berkontribusi sekali terhadap terjadinya ketidakadilan gender tersebut. Sehingga pemahaman masyarakat terhadap gender itu menjadi bias. Oleh karena itu, agar tidak terjadi bias gender kita bisa memulai dari diri kita dan dimulai dari lini yang terkecil yaitu keluarga. Sebagai bentuk atau perilaku yang tidak bias terhadap gender, maka dari itu solusinya bisa dengan menjadikan sebuah keluarga yang bermitrakesetaraan. Artinya hal-hal yang berkaitan dengan kerja produktif dan kerja reproduktif itu bersifat seimbang antara laki-laki dan perempuan. Tentunya harus dilalui dengan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati bersama.

FEMINIS/FEMINISME
            Seperti yang telah kita ketahui bahwa ketidakadilan gender itu kebanyakan terjadi pada perempuan. Hal tersebut tentunya disebabkan karena kontruksi-kontruksi social yang sudah lama terbentuk di benak masyarakat sehingga menjadi sebuah paradigma yang sifatnya general atau umum. Ketidakadilan tersebut bahkan nyaris perempuanlah yang lebih banyak disalahkan dibanding laki-laki. Oleh karena itu, muncullah gerakan yang dinamakan feminis sebagai bentuk untuk memperjuangkan hak-hak perempuan yang hilang agar kembali mendapatkan keadilan dan tidak terus menerus mengalami ketertindasan.
            Feminis berupa gerakan yang idiologinya disebut dengan feminisme. Feminisme itu sendiri terbagi menjadi berbagai aliran. Aliran-aliran yang dipaparkan oleh fasilitator adalah sebagai berikut :
·         Feminisme Marxis
·         Feminisme Radikal
·         Feminisme Sosialis
·         Feminisme Kontemporer
·         Feminisme Muslim
Jadi, idiologi feminisme itu tidak berdiri sendiri, melainkan diikuti dengan aliran-alirannya. Ketika kita hanya mengenal bahwa gerakan feminis itu radikal dan turunan dari barat maka hal itu tidaklah disalahkan. Karena memang ada feminisme yang sifatnya radikal. Tapi, kita sebagai seorang pembelajar jangan langsung menggeneralkan bahwa semua feminis itu gerakannya radikal. Kita harus melihat bahwa ada seorang tokoh seperti Musda Mulia, dia seorang feminis muslim dimana ia tidak menghilangkan suatu idiologinya sebagai seorang muslim. Ia tetap menjunjung tinggi keislamannya dengan cara berpakaian yang ia kenakan sebagai salah satu identitas kemuslimannya.
Itulah catatan untuk pembelajaran hari ini. Saya merasa senang sekali bisa mengikuti pelatihan islam dan gender ini. Ini merupakan kesempatan luar biasa bagi saya. Dengan mengikuti pelatihan ini, pemahaman negative mengenai gender menjadi berkurang. Awal saya mendengar kata gender langsung berpikiran bahwa gender itu produk barat dan pasti gerakannya radikal. Tapi, setelah mendengarkan pemaparan yang disampaikan oleh Bapak KH Marzuki Wahid dengan metode yang begitu sederhana dan tersistematis menjadikan diri saya semakin ingin lebih memahami tentang gender agar tidak lagi salah memahami. Terlebih lagi disini dijelaskan bahwa gerakan feminis sebagai gerakan untuk menuntut ketidakadilan itu tidak hanya yang bersifat radikal saja, melainkan aliran feminis itu sendiri terbagi-bagi lagi dan salah satu alirannya ada yang dinamakan aliran feminisme muslim. Sebelumnya aku penasaran sebenarnya gerakan feminis yang dianut oleh Pak Marzuki itu feminis apa. Eh ternyata diakhir ada penjelasan mengenai feminis muslim. Saya kira jawabannya sudah terjawab di dalam materi yang disampaikan tersebut.
Lalu, jika berbicara soal keganjalan, tentunya ada yang masih mengganjal dalam benak pikiran saya tentang kesetaraan gender itu sendiri. Selama gerakan-gerakan feminis itu ada, apakah teriakan mengenai kesetaraan gender itu sudah terjadi dan akan terjadi menjadi setara antara laki-laki dan perempuan??? lalu terkadang ada orang yang salah memahami arti gender itu sendiri, sehingga ketika ia mempelajari gender yang ada bukanlah kesetaraan yang terjadi, justru salah satu diantara laki-laki dan perempuan itu ada yang masih tertindas. Contohnya perempuan menjadi semakin ngelunjak kepada laki-laki. Dan hanya menuntut keadilannya saja tanpa memperhatikan keadilan laki-laki itu sendiri.
Yang harus dilakukan oleh diri saya adalah terus mempelajari kajian tentang gender lebih mendalam agar tidak terjadi lagi yang namanya bias gender dalam kehidupan social masyarakat. Setelah sudah mulai memahami secara mendalam selanjutnya bisa disosialisasikan kajian gender ini kepada masyarakat umum.
Mengenai evaluasinya mungkin tentang kepesertaan yang lebih didominasi oleh perempuan. Sebaiknya dalam pelatihan gender yang seperti ini akan lebih baik lagi jika pesertanya seimbang antara laki-laki dan perempuan agar pembelajaran dan pemahaman tentang gender akan lebih sempurna dan lebih mudah untuk bisa membangun bentuk keadilan gender antara laki-laki dan perempuan.
Terima kasih…
Masih terus berproses ….

Kamis, 02 Maret 2017

Kuliah Tingkat 3

Semester 6 itu penuh dengan kejutan!
Entah kejutan apa lagi yang akan aku dapatkan.
Tahukah temen2. ..
Di kuliah ku yang sudah memasuki tingkat ketiga ini membuat pikiranku semakin bertambah pusing. Kepala nyut-nyutan, hati ga karuan pikiran belum sinkron sudah dihadapi dengan sebuah hantu yang bernamakan proposal skripsi. Tentunya sebelum itu aku harus mempunyai fokus terlebih dulu. Tapi apa sekarang?
Aku belum juga menemukan ...
Aku bingung, aku masih belum tau fokusku kemana?
Mungkin teman-temanku yang lain merasakan hal sama seperti aku.

Aku uda coba browsing ngintip-ngintip journal orang. Ya berharap mendapatkan inspirasi gitu. ..
Yah semoga segera dimantepkan lah....
Aku berdoa semoga teman-temanku yang lain sudah mendapatkan fokusnya dan sudah langsung menggarap proposalnya itu. Begitupun dengan aku...
Kuatkan Tuhan!
Beri jalan keluar....
Aamiinnn...

Aku dan teman-temanku ingin segera lulus...
Ga mau berlama-lama..
Ingin segera terbang dan mengepakkan sayap ke sebrang jalan sana....
Ingin terbang tinggi bebas ke angkasa yang sangat luas ...
Ku mohon.....
Tunjukkanlah jalannya...

Ibuku Seorang Figur Utama dalam Hidupku

Luar biasa! Entah mengapa hari-hariku semakin bahagia. Terima kasih Tuhan. Aku melihat ibuku bahagia. Melihat kakak-kakakku bahagia. Melihat adik-adikku bahagia. Terlebih melihat ponakan-ponakan kecilku. Bahagiaku selalu bertambah. Mungkin itu yang dinamakan berkah. Yah semoga!
Aku pikir jerih payah ibuku dulu, kini mulai membuahkan hasil. Ibuku dulu, ketika anak-anaknya masih kecil, masih suka pada nangis, ngrengek, rebutan ini itu, minta ini itu selalu di sabarin dan dihadapin. Ibuku rela selama belasan tahun ga suka pergi kemana-kemana. Maksudnya disini dia lebih fokus bekerja mencari nafkah untuk anak-anaknya semenjak sepeninggal suaminya. Boro-boro ke mol, berwisata pun ibu ku hampir ga pernah. Meski aku lihat ibu- ibu yang lain suka pergi jiarah sana sini, wisata sana sini, belanja ini itu. Fokus ibuku hanya satu,
Bagaimana supaya anak-anak yang masih kecil itu bisa makan. Udah itu aja. Kalau pun dia mempunyai keinginan untuk menyenangkan dirinya sendiri dia lebih dulu melihat bagaimana keadaan anak-anaknya nanti jika ia hanya menuruti keinginannya saja. Anak-anaknya ga ada yang ngurus selain dia yang menanggung bebannya. Ibuku selalu menghilangkan egonya.
Lihat sekarang, kini anak-anaknya sudah tidak banyak permintaan. Bahkan kini anak-anaknya berkeinginan bagaimana agar ibuku selalu bahagia dan bisa memenuhi keinginannya. Mau jiarah bisa, mau pergi kesana sini bisa. Itu karena anak-anaknya sudah tidak ada yang mengusiknya seperti dulu. Ibuku kini sudah terlihat bebas. Terlihat senang, semakin bersyukur.

Aku perlu mencontoh sifat ibuku. Tapi entahlah apakah ku bisa seperti dirinya yang begitu kuat, tangguh, sabar dan menerima segala hal yang terjadi pada dirinya. Aku bangga dilahirkan dari seorang ibu seperti ibuku. Semoga anak- anak lain pun demikian. Selalu membanggakan ibunya. Setiap anak tak heran jika bangga terhadap ibunya. Itu sudah menjadi keharusan.
Banggalah terhadap ibumu kawan. Dan perhatikanlah bagaimana jurus-jurus andalan yang ia miliki dalam menghadapi sebuah permasalahan yang ada. Tirulah hal yang baik dari ibumu sendiri. Karena ibumu adalah figur terdekat yang bisa kamu jadikan sebagai idolamu. Jangan dulu yang lain...
Berbahagialah selalu kawan...
Aku selalu berusaha untuk hidup bahagia meski terkadang bahagia ku semu. Dari kesemuan semoga menjadi bahagia yang sebenarnya...

Terima kasih Tuhan.
Tak mampu lagi aku mengungkapkan kebahagiaanku ini. Jika aku terlalu berlebihan maafkan...
Inilah aku yang terkadang suka lebay dan mengada-ngada.
Ampunkan....

Tapi sungguh kini aku bahagia.....
Semoga orang yang berada didekatku pun selalu merasakan kebahagiaan dan berusaha untuk ikut bahagia.
Aku ga mau melihat kesedihan di hidupku. Karena jika yang kita rasa adalah kesedihan ya memang kesedihan lah adanya. Tapi alihkanlah kesedihan itu ....

Jangan lupa bahagia. Kalau memang lupa tidur saja.... :) ;) 😁
Selamat pagi kawan....

Rabu, 02 November 2016

Dakwah Melalui Kearifan Lokal Menuju Transformasi Sosial




Dalam Acara Stadium General Jurusan KPI

Sekilas Stadium General
            Melihat dari judulnya saja, saya terspesona untuk mengikuti acara stadium general ini, apalagi yang membawakan adalah Ki Entus  seorang dalang kondang yang menjadi Bupati Kabupaten Tegal yang kental dengan ke NU annya . Gedungpun sangat penuh meskipun acara tak sesuai dengan jadwal menunggu dalang yang sampai siang belum datang juga. Para mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai jurusan pun rela menunggu seorang dalang yang belum juga datang. Entah apa yang dipikirkan mahasiswa dan mahasiswi pada waktu itu, apa mereka antusias terhadap judulnya, antusias terhadap judulnya ataupun antusias terhadap absen UTS yang diberikan oleh dosen dalam acara tersebut. Karena saya melihat bukan kelas PMI semester 5 saja sedang melaksanakan UTS pada acara tersebut. 

Dalang Tak Kunjung Datang
            Saya datang sekitar pukul 08.00 Wib beserta teman-teman kelas PMI semester 5, sampai ditempat acara gedung sudah penuh  para mahasiswa mahasiswi, acara pertama dibawakan oleh panitia jurusan KPI. Seperti acara-acara biasanya acara tersebut diawalai dengan pembacaan ayat suci alquran dan seterusnya. Sekitar satu jam an susunan acara yang dibawakan oleh panitia  telah selesai. Tapi dalang tak kunjung datang juga, kemudian acara yang dipimpin panitia langsung di isi pementasan pertama dari jurusan KPI, akan tetapi tetapi dalang tak juga kujung datang. Akhirnya seorang panitia menawarkan kepada para hadirin untuk mementaskan apa yang mereka punya. Berbagai jurusan pun ikut andil alam acara tersebut, ada yang bernyanyi, berpuisi, sholawatan, tari dan lain-lain. Sekitar kurang lebih 2,5 jam an acara itu berjalan sambil menunggu seorang pemateri dalang kondang asal tegal tersebut. Kira-kira itu yang saya alama ditempat acara pada saat itu. Jenuh memang jenuh menunggu lama sekali, karena bukan hanya saya saja yang mengatakana tersebut, teman-teman dan orang-orang disekeling saya juga merasakan itu, kapan sih Ki Entus datang? Akan tetapi karena profesionalannya panitia dalam mengatur acara tersebut acara tetap berjalan dan gedung masih dipenuhi oleh para dosen, mahasiswa-mahasiswi meskipun banyak dari orang-orang yang keluar masuk acara tersebut. Akhirnya sekitar pukul 11.00 an Dalang Ki Entus datang juga dan disambut meriah oleh para hadirin yang antusias terhadap acara tersebut. 

Isi Pemahasan Ki Entus
a.      Siapa itu Ki Entus Suswono?
            Namanya begitu tenar dikalangan Nahdiyyin dan masyarakat lainnya, dia adalah seorang budayawan asal kabupaten Tegal sekaligus bupati asal kotanya itu. Dia berdakwah melalui seni wayang yang meruapakan seni tradisional asli Indonesia, yang pada saaat dulunya sebagai salah satu media dakwah sunan kalijaga dalam menyebarkan agama islam. Meneurut dia seluruh bentuk postur badan wayang itu mencirikan lafadz Muhammad yang merupakan nabi orang islam. Mulai dari tangan kaki,sampai kepala dan badannya, yakni lafadz huruf Mim, Kha, dan Dal. Ia juga mempunyai grup yang bernama wayang santri yang dipentaskan bersama teman-temannya. Pementasan wayang santri sudah kemana-mana, terakhir kali ia menuturkan di Cirebon yakni di pondok pesantren Kempek dan Buntet. Tidak hanya di indonesia saja wayang kulit tersebut dipentaskan tetapi juga di luar negri pun ai dipentaskan. 

b.      Dakwah Tak Harus Di Gedung
            Awal memulai dengan kalimat Manjing Ajur Ajeng, menurutnya dakwah tidak harus ditempat gedung seperti ini, akan tetapi seharusnya acara ini ditempat umum sehingga masyarakat bisa ikut serta dalam menyerap ilmu pengetahuan, bukan hanya untuk kalangan akademis saja. Mereka yang non akademis juga berhak mendapatkan ilmu pengetahuaan. 

            Seorang pendakwah seharusnya jangan terlalu sibuk dengan urusan label halal dan haram untuk masyarakat, tanpa mengetahui kenapa orang bisa melakukan perbuatan halal dan haram. Menurutnya seorag pendakwah seharusnya mencontoh cara dakwahnya Nabi Muhammad, yakni dicintai oleh umatnya dan dihormati oleh para musuhnya. Hal inilah yang  perlu dilakukan oleh para pendakwah sekarang. Seperti halnya ketika nabi dijelek-jelekan oleh para musuhnya, Nabi tetap tidak marah malahan Nabi merangkulnya. Banyak sekali pendakwah yang mengatakan halal dan haram dilingkungan yang sudah tahu bahwa itu merupakan perbuatan Halal dan haram, coba sekali kali sebagai  pendakwah terjun langsung ditempat yang menurutnya haram itu.

c.       Manusia Penghuni Surga
            Kita hidup didunia ini berawal dari nabi Adam dan hawa disurga, jadi tempat awalnya manusia adalah disurga. Lalu Allah SWT menurunkan mereka kedunia. Kata dunia meurut Ki entus adalah adalah ladang, bagaimana orang mengelola ladangnya tersebut yang membuat ladang itu baik atau tidaknya itu manusia sendiri dan menjadikan manusia kembali ke surga atau malah masuk kedalam neraka. Menjadi manusia janganlah minder dan bangga terhadap keturnannya, karena manusia hanya punya satu nenek moyang yaitu Nabi Adam As. Jadi jangan bangga terhadap kehabibannya, jangan bangga keturuann kyiainya dan jangan berkecil hati menjadi seorang yang keturuannnya tidak dihargai srta yang lainya karena kita satu keturuann yaitu Nabi As. Didunia ini tak ada yang perlu disombongkan karena pangkat yang paling tinggi adalah pensiun dan gelar yang paling tinggi adalah almarhum. 

            Banyak sekali para pendakwah yang sudah menjadi idola para jamaahnya itu menjadi sangat manja, sombong, dan angkuh terhadap jamaahnya. Pada saat berdakwah pendakwah berbicara kencang untuk berjihad dihadapan para jamaahnya bahwa kita jangan takut kepada siapapun kecuali Allah SWT, akan tetapi saat pulang ia minta dianter karena takut kepada orang-orang yang tersinder terhadap isi dakwahnya. Itulah kritikan para pendakwah yang bermodal bicara saja, atau dalam kata Ki Entos hanya bermodal Cocot saja, yang paling penting adalah amalnya. Padahal jihad yang paling benar adalah bagaimana kita mengingatkan bagaimana orang-orang, tidak harus orang tersebut mengikuti kita. Dan cara dalam berdakwah itu tidak harus di mimbar. Allah SWT itu maha tahu, siapa yang dholim dan siapa yang tidak dholim. 

d.      Memahami Fungsi kenabian
            Di Indonesia terdapat banyak sekali golongan dan pandangan mengenai Islamnya pun bermacam-macam, ada yang keras , pluralisme, dan biasa-biasa saja. Sehingga banyak sekali diantar klangan Islam sendiri itu saling menyalahkan dan saling serang pandangannya, padahal sama-sama beragama islam. Ada golongan islam yang mengatakan bahwa kita harus mengikuti semua yang ada dizamannya kalau melalkukan selainnya maka dikatakan bid’ah. Mereka tak tak tahu nabi ketika berhaji itu dengan menggunakan onta yang kurus, lalu masa kita harus mengikuti itu. Ya kita yang berada di Indonesia akan harus berapa tahun bisa sampai di kta mekkah bahkan untung sampai ke mekkah pun untung-untungan. Menurut Ki Entus bahwa fungsi kenabian itu ada tiga. Pertama, sebagai rahmatalil ‘alamiin, kedua, Uswatun khasanah, dan ketiga, memperbaiki  akhlak.  Tidak harus menjadikan semua orang yang ada didunia ini harus beragama Islam. Lalu siapa golongan Islam yang paling benar itu? Ya golongan yang mengajarkan kedamainan dan mempraktekkan fungsi kenabian itu.  Dizaman sekarang juga jihad tidak seperti halnya zamnnya nabi, tetapi jihad yang paing benar yaitu  seperti hadis nabi bahwa jihad atau musuh  yang paling utama adalah melawan hawa nafsu. Apalagi zaman sekarang banyak sekali yang berdemo mengatasnamakan membela Allah SWT dengan slogan ALLAHU AKBAR dengan cara kerusuhan, padahal Allah sendiri tak perlu dibela. Allah SWT maha tahu siapa yang benar dan siapa yag salah. 

            Dalam pada saat itu Ki Entus juga menjelaskan surat An-Nahl ayat 125, yang menyeru untuk berdakwah. Yaitu dakwah dengan tingkah, berdiskusi, dan berbicara yang baik. Karena Allah SWT maha tahu siapa yang tersesat dan siapa yang diberi petunjuk. Sebagai seorang pendakwah juga harus bisa mempebaiki yang dulunya haram menjadi halal. Dan itulah yang harus dilakukan oleh para mahasiswa yang tidak hanya sebagai agen perubahan (agen of change) tetapi juga sebagi agen perbaikan. Yaitu abgaimana mahasiswa dan mahasiswi dalam berdakwah tidak hanya dilingkungan kampus saja tetapi juga diluar kampus pun harus dipraktekkan. 

e.       Kaitan Resolusi Konflik Dalam Acara Stadium General
Seluruh Acara Stadium General yang dilakukan Jurusan KPI ini sangat penting dalam mempelajari Resolusi Konflik, dan  banyak sekali pengalaman yang saya alami untuk menjadi pelajaran yang berharga, khususnya bagi saya sendiri, diantaranya: 

1.      Panitia bisa mencegah terjadinya konflik diruangan dengan mengahdirkan pementasan jurusan KPI dan mempersilahkan jurusan lain untuk mementaskaskan dan ikut andil acara tersebut sambil menunggu Ki Entus Suswono datang . Sehingga acara tersebut bisa berjalan sesuai apa yang direncanakan Panitia jurusa KPI. 

2.      Ki Entus menghadirkan motede yang tidak monoton seperti acara biasa-biasanya, yaitu dengan menghadirkan lelucon-lelucon yang menjadi ciri khasnya, sehingga para hadirin yang telah telalu menunnggu terobati dan tidak sia-sia mengikuti acara tersebut . 

3.      Berdakwah dan berjihad yang paling baik untuk zaman sekarang ialah harus tahu dan  memahami fungsi kenabian agar mahasiswa dan mahasiswi yang katanya sebagai agen perubahan juga menjadi agen perbaikan agar masyarakat sekelilignya menjadi masyarakat yang religius yang di cita-citakan nabi kita Muhammad SAW. Bukan menjadi pendakwah dimasyarakan sekelilingnya saja tetapi juga bagi seluruh lapisan masyarakat. 
                                                                                                                                          
Penulis

 24 Oktober 2016
Abdul Mufid Guna